Rabu, 25 Mei 2011

history Minkes


Sejak tahun 1995 banyak beredar dan populer di masyarakat produk susu kuda dengan label "susu kuda liar"  sebagai obat yang insyaAlloh dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti paru-paru basah, tuberkulosis, tifus, anemia, kanker dan sebagainya. Susu kuda Sumbawa yang dijual dengan label ‘susu kuda liar’ dinyatakan masa edarnya sampai beberapa bulan.

Susu ‘kuda liar’ tersebut ternyata berasal dari susu kuda yang dipelihara dengan cara ekstensif (liar) yaitu dilepas di hutan atau daerah bukit di pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu di kabupaten Sumbawa, Bima, Dompu yang akhirnya disebut sebagai susu kuda Sumbawa. Susu kuda Sumbawa merupakan hasil pemerahan kuda-kuda di ketiga kabupaten tersebut yang selanjutnya oleh para pengumpul susu langsung dikirim menggunakan jerigen tanpa pemanasan dan pengolahan terlebih dahulu ke perusahaan CV.Ghinasepti pengemas di Bandung  Jawa Barat.

Baik untuk pengobatan

Di Rusia susu kuda diolah menjadi Koumiss yang dipakai untuk Koumiss Therapy di rumah-rumah sakit di Samara, Moskwa, Leningrad, Volinsk dan lain-lain. Menurut Dharmojono (1993) pada tahun 1962 sudah ada 23 rumah sakit di Rusia yang menggunakan Koumiss Therapy untuk menanggulangi penyakit-penyakit tuberculosis (TBC), saluran pencernaan, avitaminosis, anemia (lesu darah), penyakit kardiovaskuler, lever dan ginjal. Sedangkan, di Indonesia, penggunaan susu kuda liar untuk pengobatan berbagai macam penyakit baru dikenal setelah ada pengalaman beberapa pasien penderita leukemia yang disembuhkan.

Masyarakat di Bandung meyakini bahwa susu kuda Sumbawa 165  mempunyai khasiat dapat mengobati bermacam-macam penyakit namun demikian khasiat tersebut belum berdasarkan pada hasil penelitian. Lebih lanjut, masyarakat yang mengkonsumsi susu kuda Sumbawa yakin khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kanker, tuberkulosis paru-paru, saluran kencing, anemia, saluran pencernaan dan jenis penyakit lainnya yang tidak dapat ditanggulangi oleh dokter, sehingga oleh masyarakat sering disebut sebagai ‘obat dewa’ dan ini memang banyak terbukti di Masyarakat sehingga Negara tetanggapun apresiative pada produk Susu Kuda Sumbawa 165 CV.Ghinasepti - Bandung.


Manfaat SUSU KUDA LIAR SUMBAWA



Informasi lebih lanjut yang diterima tentang khasiat susu kuda liar Sumbawa adalah sebagai berikut :

* Menyembuhkan penyakit TBC, asma, lumpuh, reumatik, diabetes, ginjal, talesemia, anemia, types, kanker darah, menurunkan kolesterol dan paru - paru basah.
* Meningkatkan vitalitas, keguguran dan kejantanan pria.

Dosis dan Cara Penggunaannya

a. Dosis Penggunaan

* Orang Dewasa 100 cc (satu gelas), diminum 2 kali sehari (kondisi sakit)
* Anak - anak 50 cc (setengah gelas) diminum satu kali sehari (kondisi sakit)
* Untuk penjagaan, dapat diminum 2 kali seminggu

b. Cara penggunaan

* Sebelum diminum terlebih dahulu dikocok
* Tuangkan kedalam gelas yang bersih dan kering
* Siapkan rantang, mangkok berisi air panas, kemudian rendamkan gelas yang berisi susu, sehingga susu terasa hangat, selanjutnya susu siap diminum.

c. Hal - hal yang perlu diperhatikan :

* Simpan susu ditempat yang sejuk (kulkas) jangan di freezer.
* Susu kuda liar rasanya asam
* Jangan dimasak diatas api secara langsung dan jangan terkena sinar matahari secara langsung

oke itu sekilas manfaat dan tips dan trik nya ... kalo mau dibantu silahkan kunjungi ke minuman kesehatan.com

sekilas menegnai SUSU sumbawa



Pulau Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara barat (NTB) dan Kabupaten Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah yang sudah lama dikenal sebagai penghasil lebah alam. Letak dan kondisi geografis kedua daerah ini sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi dan berbukit-bukit tandus dengan curah hujan rendah hanya ditumbuhi rumput serta tanaman perdu yang dikenal sebagai sabana memungkinkan sekali dan sangat cocok untuk peternakan.
Seperti halnya wilayah Pulau Sumbawa dan Indonesia pada umumnya, Bima beriklim tropis dengan temperatur antara 19,5°C - 30,8°C. Curah hujan pertahunnya berkisar antara antara 3 mm - 475 mm dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari, Pebruari, April, Nopember dan puncaknya sekitar bulan Desember. Wilayahnya sebagian besar terdiri atas daerah pantai dengan ketinggian rata-rata 15 m dpl. Sedangkan berdasarkan kemiringan tanah, sebagian besar (80,77%) berada pada kemiringan 0-2%.
Sebagian besar masyarakat Bima dan masyarakat Pulau Sumbawa umumnya, terutama yang tinggal di daerah dataran tinggi memiliki peternakan kuda. Ternak yang dilakukan oleh masyarakat tidak dikandangkan seperti pada umumnya, melainkan dilepaskan di alam. Pada saat dibutuhkan, misalnya pada saat tiba musim tanam, maka akan dikumpulkan lagi.
Kenapa disebut kuda liar? Karena pola ternak kuda yang dilakukan masyarakat yang cenderung melepaskannya di alam bebas dan kuda terebut mencari makan sendiri. Makanan yang di konsumsi oleh kuda tidak terbatas pada rumput saja melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular maupun tumbuh-tumbuhan yang beracun. Menurut beberapa orang yang paham dunia pengobatan, yang membuat perbedaan susu kuda Bima dengan susu kuda di daerah lain sehingga bisa menjadi obat dan minuman yang menyehatkan adalah makanan yang dikonsumsi oleh kuda Bima.
Susu kuda sumbawa jauh sebelum orang-orang mengenalnya, masyarakat P. Sumbawa umumnya dan masyarakat Bima khususnya sudah mengenal dan mengkonsumsinya untuk keperluan kesehatan dan minuman ringan, tetapi belum memahami manfaat dan khasiat sebenarnya.
Pada perkembangan selanjutnya, seiring dengan pola kehidupan maupun pola makan masyarakat Urban (kota) yang cenderung mengkonsumsi makanan siap saji maupun makan yang dihasilkan lewat olahan kimiawi membawa dampak yang kurang baik untuk kesehatan dalam jangka panjang dengan tumbuh kembangnya penyakit-penyakit baru maupun aneh seperti kanker, HIV/AIDS, dan penyakit-penyakit aneh lainnya yang sebelumnya tidak dikenal dan dialami oleh masyarakat pedesaan.
sekarang sudah bisa di online kan di minuman-kesehatan.com