Rabu, 25 Mei 2011

sekilas menegnai SUSU sumbawa



Pulau Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara barat (NTB) dan Kabupaten Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah yang sudah lama dikenal sebagai penghasil lebah alam. Letak dan kondisi geografis kedua daerah ini sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi dan berbukit-bukit tandus dengan curah hujan rendah hanya ditumbuhi rumput serta tanaman perdu yang dikenal sebagai sabana memungkinkan sekali dan sangat cocok untuk peternakan.
Seperti halnya wilayah Pulau Sumbawa dan Indonesia pada umumnya, Bima beriklim tropis dengan temperatur antara 19,5°C - 30,8°C. Curah hujan pertahunnya berkisar antara antara 3 mm - 475 mm dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari, Pebruari, April, Nopember dan puncaknya sekitar bulan Desember. Wilayahnya sebagian besar terdiri atas daerah pantai dengan ketinggian rata-rata 15 m dpl. Sedangkan berdasarkan kemiringan tanah, sebagian besar (80,77%) berada pada kemiringan 0-2%.
Sebagian besar masyarakat Bima dan masyarakat Pulau Sumbawa umumnya, terutama yang tinggal di daerah dataran tinggi memiliki peternakan kuda. Ternak yang dilakukan oleh masyarakat tidak dikandangkan seperti pada umumnya, melainkan dilepaskan di alam. Pada saat dibutuhkan, misalnya pada saat tiba musim tanam, maka akan dikumpulkan lagi.
Kenapa disebut kuda liar? Karena pola ternak kuda yang dilakukan masyarakat yang cenderung melepaskannya di alam bebas dan kuda terebut mencari makan sendiri. Makanan yang di konsumsi oleh kuda tidak terbatas pada rumput saja melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular maupun tumbuh-tumbuhan yang beracun. Menurut beberapa orang yang paham dunia pengobatan, yang membuat perbedaan susu kuda Bima dengan susu kuda di daerah lain sehingga bisa menjadi obat dan minuman yang menyehatkan adalah makanan yang dikonsumsi oleh kuda Bima.
Susu kuda sumbawa jauh sebelum orang-orang mengenalnya, masyarakat P. Sumbawa umumnya dan masyarakat Bima khususnya sudah mengenal dan mengkonsumsinya untuk keperluan kesehatan dan minuman ringan, tetapi belum memahami manfaat dan khasiat sebenarnya.
Pada perkembangan selanjutnya, seiring dengan pola kehidupan maupun pola makan masyarakat Urban (kota) yang cenderung mengkonsumsi makanan siap saji maupun makan yang dihasilkan lewat olahan kimiawi membawa dampak yang kurang baik untuk kesehatan dalam jangka panjang dengan tumbuh kembangnya penyakit-penyakit baru maupun aneh seperti kanker, HIV/AIDS, dan penyakit-penyakit aneh lainnya yang sebelumnya tidak dikenal dan dialami oleh masyarakat pedesaan.
sekarang sudah bisa di online kan di minuman-kesehatan.com

1 komentar:

  1. mau tanya, apakah berbeda antara kuda Bima dengan kuda Sumbawa? mohon bantuannya yaa ^^
    terimakasih

    BalasHapus